Berita  

Potret Trem, Transportasi Umum Jakarta di Era 1950, Sebelum MRT dan KRL

Potret Trem, Transportasi Umum Jakarta di Era 1950, Sebelum MRT dan KRL

Latar Belakang
Jakarta, kota yang nyatanya tak pernah berhenti bergerak, kini mengandalkan KRL dan MRT sebagai penopang mobilitas warganya. Namun, sebelum era modern ini, pada 1950-an, warga Jakarta memanfaatkan trem sebagai transportasi umum utama. Potret Trem, transportasi umum masyarakat Jakarta tempo doeloe, menjadi bagian penting dalam sejarah mobilitas kota ini.
Fakta Penting
Trem, yang pertama kali diperkenalkan pada 1890-an, menjadi tulang punggung transportasi di Jakarta sebelum era kemerdekaan. Menurut catatan sejarah, trem mampu mengangkut ribuan penumpang setiap hari, menghubungkan berbagai daerah penting seperti Tanjungpriok dan Senen. Namun, dengan berjalannya waktu, trem mulai ditinggalkan karena kurangnya perawatan dan munculnya moda transportasi yang lebih modern. Potret Trem, transportasi umum masyarakat Jakarta tempo doeloe, menjadi bukti nyata evolusi mobilitas di ibu kota.
Dampak
Pergantian moda transportasi dari trem ke KRL dan MRT tidak hanya menandakan kemajuan teknologi, tetapi juga perubahan pola hidup masyarakat Jakarta. Namun, Potret Trem, transportasi umum masyarakat Jakarta tempo doeloe, tetap menjadi bagian tak terlupakan dalam sejarah kota ini. Dengan menggali kembali sejarah trem, kita dapat memahami pentingnya investasi dalam infrastruktur transportasi untuk mendukung pertumbuhan kota.
Penutup
Potret Trem, transportasi umum masyarakat Jakarta tempo doeloe, mengingatkan kita bahwa transportasi bukan hanya alat mobilitas, tetapi juga cerminan evolusi sosial dan ekonomi kota. Dengan melihat ke belakang, kita dapat lebih memahami langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan mobilitas yang lebih baik di masa depan. Apakah kita telah mempelajari pelajaran berharga dari sejarah ini?

Exit mobile version