Latar Belakang
Mantan Perdana Menteri (PM) Korsel Han Duck Soo secara resmi mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden pada Jumat (2/5) waktu setempat. Keputusannya ini terjadi dalam konteks pemilu dini yang tidak terduga, setelah mantan Presiden Yoon Suk Yeol dipakzulkan karena menetapkan keadaan darurat militer pada 3 Desember lalu. Pemilu yang dijadwalkan pada 3 Juni mendatang menjadi ajang penentu masa depan politik Korsel.
Fakta Penting
Han Duck Soo bergabung dalam pemilu dini ini setelah dua tokoh penting pemerintahan, termasuk dirinya sendiri, mengundurkan diri pada Kamis (1/5). Ketidakstabilan politik di negara tersebut semakin memburuk setelah pengadilan memerintahkan persidangan ulang terhadap kandidat capres terkemuka atas dugaan pelanggaran hukum pemilu. Han, yang sebelumnya menjabat sebagai PM, menjadi salah satu tokoh sentral dalam upaya mengatasi gejolak politik yang melanda Korsel.
Dampak
Pencalonan Han Duck Soo menambah ketegangan dalam kontestasi pemilihan presiden Korsel. Dengan latar belakangnya sebagai politikus berpengalaman, Han diharapkan dapat membawa stabilitas ke negara yang saat ini tengah dilanda ketidakpastian. Namun, tantangan tidak kecil, terutama mengingat konteks pemilu dini yang penuh dengan polemik dan ketidakstabilan. Pertanyaan besar yang muncul adalah, apakah Han mampu mengatasi perubahan signifikan yang terjadi dalam skenario politik Korsel?
