Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Panjaitan, menyorot kematian anak kecil bernama Pika yang memperjuangkan legalisasi ganja medis untuk pengobatan. Hinca menyebut negara tak kunjung memulai suatu riset hingga Pika yang berjuang melawan cerebral palsy tutup usia.
“Seorang anak kecil dibawa ibunya untuk menyampaikan isi hatinya, seorang anak kecil namanya Pika, seorang anak kecil yang lahir sakit dan satu-satunya obat untuk dia adalah ganja medis, di sini perdebatannya karena itu saya ingin mengajak berkontemplasi,” ujar Hinca mengawali pendapatnya di Raker Komisi III DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025).
Hinca mengatakan negara turut andil terkait peristiwa itu lantaran terlalu lama mengambil sikap untuk melakukan riset. Padahal, katanya, Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan Kemenkes untuk melakukan uji riset penelitian terhadap penggunaan ganja bagi medis.
