Latar Belakang
Menjadi berprestasi di tengah kondisi sulit tentu tidak pernah mudah. Itu lah yang dirasakan oleh 36 siswa di Sekolah Menengah Atas Swasta Kadu Rengi, Reda Meter, Sumba Barat Daya, NTT. Setiap musim penghujan tiba, mereka harus berjuang keras melawan cuaca yang tidak menjanjikan. Atap sekolah yang kerap bocor menjadi cobaan utama bagi para murid petani dan pekebun ini.
Fakta Penting
Lukas Lemba Loghe, kepala sekolah, mengungkapkan betapa beratnya situasi ini. “Kalau hujan air masuk. Kursi langsung lantainya tanah. Kalau hujan bocor kita sedikit berhenti kita tunggu nyaman karena becek,” jelasnya. Dalam kondisi seperti ini, proses belajar mengajar terganggu, namun semangat para murid tetap tidak pudar.
Dampak Sosial
Prestasi murid-murid SMA Kadu Rengi patut diapresiasi, namun kondisi infrastruktur yang kurang memadai menjadi hambatan utama. Dengan bantuan masyarakat dan pemerintah, sekolah ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan generasi muda Sumba memiliki masa depan yang lebih cerah.
Penutup
Bantu perjuangan SMA di Sumba ini agar prestasi murid terus meningkat. Bersama-sama, kita bisa memberikan support yang dibutuhkan oleh 36 murid pemberani ini. Apakah Anda siap berkontribusi?
