Latar Belakang
Kasus keracunan makanan yang melibatkan pelajar dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai merambah ke berbagai daerah. Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris, mengusulkan solusi inovatif dengan memanfaatkan kantin sekolah sebagai pusat penyedia makanan gratis yang lebih aman dan berstandar tinggi.
Fakta Penting
Charles mengungkapkan bahwa model pemberdayaan kantin sekolah dapat menjadi solusi efektif, seperti yang dilakukan di Jepang. Dalam model ini, makanan disiapkan langsung oleh pihak sekolah dengan standar ketat dan pengawasan rutin. “Warga dapat lebih mudah memastikan kualitas bahan makanan, kebersihan proses pengolahan, hingga pemenuhan standar gizi,” jelasnya melalui pesan singkat pada Minggu (4/5/2025).
Selain itu, Charles juga menyarankan kerja sama antara kantin sekolah dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat untuk memastikan pemantauan aktif. Ini termasuk uji laboratorium dan audit sanitasi secara berkala.
Dampak
Usulan ini tidak hanya menanggapi kasus keracunan yang semakin meresahkan masyarakat, tetapi juga memberikan solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas pelayanan makanan di sekolah. Dengan pemberdayaan kantin sekolah, diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus serupa dan memastikan kesehatan pelajar terjaga dengan baik.
Penutup
Komitmen Komisi IX DPR dalam menyelesaikan masalah MBG menunjukkan pentingnya perhatian terhadap kualitas dan keamanan makanan untuk pelajar. Dengan pemberdayaan kantin sekolah, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat kembali berjalan efektif dan memberikan manfaat seutuhnya bagi generasi muda Indonesia.