Berita  

**”Saksi Mata Ledakan Amunisi TNI: Saya Kerja Buka Selongsong, Bukan Mulung” – Kisah Agus Setiawan yang Menyedarkan**

**”Saksi Mata Ledakan Amunisi TNI: Saya Kerja Buka Selongsong, Bukan Mulung” – Kisah Agus Setiawan yang Menyedarkan**

Latar Belakang
Agus Setiawan, warga Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat, menjadi sorotan setelah menjadi saksi mata ledakan amunisi TNI yang tidak layak pakai. Dalam perbincangan dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Agus menegaskan bahwa dirinya bukan pemulung, melainkan seseorang yang bekerja dengan membuka selongsong amunisi. Kisah ini mulai terungkap saat KDM berkunjung ke RSUD Pameungpeuk dan mengunjungi kediaman Rustiawan, adik Agus yang menjadi korban ledakan tersebut.
Fakta Penting
Ledakan amunisi TNI yang terjadi di Garut tidak hanya merenggut nyawa Rustiawan, adik Agus, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar tentang prosedur pemusnahan amunisi yang tidak layak pakai. Agus, yang kerap dianggap pemulung, menegaskan bahwa dirinya bekerja secara legal dan terdaftar sebagai tenaga kontrak. Ia juga mengungkapkan bahwa sebelum ledakan terjadi, tidak ada peringatan atau pengawasan yang memadai dari pihak TNI.
Dampak
Kebakaran ledakan amunisi ini tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga menimbulkan dampak sosial yang signifikan. Keluarga Rustiawan, yang kehilangan anggota tercinta, harus menghadapi trauma dan kehilangan finansial. Sementara itu, Agus Setiawan menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyerah dan akan terus berjuang untuk keadilan.
Penutup
Kisah Agus Setiawan menjadi reminder penting tentang perlunya transparansi dan pengawasan yang ketat dalam setiap operasi militer, terutama yang melibatkan amunisi berbahaya. Dengan kematian Rustiawan, kita diingatkan bahwa setiap tindakan, apakah itu militer atau non-militer, harus dilakukan dengan tanggung jawab dan perhatian yang tinggi. Bagaimana pemerintah akan menangani kasus ini dan memastikan tidak terulang kembali? Jawabannya harus segera datang sebelum lebih banyak korban tercipta.

Exit mobile version