Latar Belakang
Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik sedunia, telah menghembuskan napas terakhir pada usia 88 tahun. Dalam pernyataan video melalui saluran televisi Vatikan, Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Vatikan, mengumumkan bahwa Paus tercinta telah “pulang ke rumah Bapa” pada Senin (21/4) pagi. Kepergian ini terjadi beberapa pekan setelah dirinya pulih dari pneumonia yang berbahaya, menandai akhir hayat seorang tokoh yang dikenal dengan kesederhanaannya.
Fakta Penting
Kesederhanaan Paus Fransiskus tidak hanya tercermin dalam kepemimpinannya, namun juga dalam keinginan akhirnya untuk memiliki peti jenazah dan makam yang sederhana, tanpa hiasan. Ini merupakan pengingat kuat tentang nilai-nilai yang dipercayainya selama bertahun-tahun. Sebagai Paus pertama dari Amerika Latin dan salah satu Paus tertua dalam sejarah Gereja Katolik Roma, Fransiskus telah mempengaruhi dunia dengan cara yang tak terlupakan.
Penutup
Dengan wafatnya, Paus Fransiskus meninggalkanlegacy of simplicity and compassion that will continue to inspire millions. His final wish for a humble farewell underscores the profound impact of living a life true to one’s beliefs. As the world mourns his passing, his teachings and example remain a guiding light for those seeking a simpler, more compassionate path in life.