Berita  

“Pariwisata dan Tantangan Pseudotourism: Fenomena Palsu yang Menyusup di Dunia Eksplorasi”

“Pariwisata dan Tantangan Pseudotourism: Fenomena Palsu yang Menyusup di Dunia Eksplorasi”

Jumlah kunjungan wisatawan selama masa libur Lebaran 2025 tampaknya mencerminkan peningkatan aktivitas di berbagai daerah. Mobilitas wisatawan yang cukup tinggi di sejumlah destinasi memberi kesan bahwa dinamika pariwisata nasional mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Namun, sejumlah laporan media nasional dalam beberapa pekan terakhir justru memperlihatkan gejala yang kontradiktif. Tingkat hunian hotel dan penginapan, terutama di kawasan wisata utama, masih tergolong rendah dan belum menunjukkan tren peningkatan yang konsisten.

Potret tersebut membawa pada indikasi lanjutan bahwa peningkatan kunjungan wisatawan tidak serta-merta berdampak pada penguatan ekonomi lokal secara langsung. Pergerakan wisatawan yang tinggi belum tentu disertai peningkatan konsumsi atas layanan formal sektor pariwisata seperti akomodasi, transportasi wisata, maupun jasa pemandu.

Kondisi ini memvalidasi gejala dalam literatur pariwisata kontemporer yang kerap disebut pseudotourism . Aktivitas pariwisata berlangsung secara fisik, namun minim kontribusi terhadap ekonomi lokal, bahkan semu. Gejala ini patut menjadi perhatian, terutama ketika pengembangan pariwisata dijadikan sebagai salah satu strategi utama dalam mendorong pertumbuhan wilayah dan mengurangi ketimpangan antardaerah. Pseudotourism

Exit mobile version