Sebuah karya Jeff Schlegelmilch (2020), yang berjudul Rethinking Readyness, mengingatkan kita bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja. Memasuki abad ke-21, dunia dilanda ketidakpastian dan ancaman serius yang berpotensi menyebabkan krisis global, tak terkecuali ancaman krisis iklim.
Badan Iklim Uni Eropa mencatat, tahun 2023 sebagai tahun terpanas dunia. Suhu global pada tahun 2023 meningkat sekitar 1,48 C lebih hangat daripada rata-rata suhu era pra-industri tahun 1850-1900. Ini menjadi alarm buat semua, karena krisis iklim berpotensi menjalar dan berdampak pada berbagai sektor strategis seperti kelangkaan air, energi, dan pangan.
Maka, di tengah ancaman krisis global tersebut, Indonesia perlu mengambil langkah strategis melalui pemanfaatan hutan sebagai cadangan air, energi, dan pangan untuk mendukung ketahanan nasional.