Masyarakat harus tetap waspada saat memilih jajanan untuk takjil Ramadan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) baru-baru ini menemukan adanya jajanan yang mengandung bahan berbahaya. Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan di pasar-pasar takjil di seluruh Indonesia. Melalui inspeksi mendadak dengan dua metode, yaitu random sampling dan intelijen, BPOM menemukan bahan-bahan seperti boraks, formalin, rhodamin B, dan methanyl yellow yang sering ditemukan dalam jajanan tersebut.
Boraks dan formalin dikenal sebagai bahan pengawet yang dapat merusak organ vital, sementara rhodamin B dan methanyl yellow adalah pewarna sintetis yang tidak boleh digunakan dalam makanan. Konsumsi jangka panjang bahan-bahan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Untuk mencegah hal ini, masyarakat dianjurkan untuk memilih jajanan dari sumber terpercaya, memperhatikan kemasan dan tanggal kedaluwarsa, serta menghindari makanan dengan warna yang tidak alami. Dengan tetap berhati-hati, kita dapat menjaga kesehatan dan menikmati Ramadan dengan lebih aman.