
Latar Belakang
Sebanyak 1.392 jemaah haji Indonesia dari kloter campuran melaksanakan wukuf di tenda khusus kerajaan, tanpa melalui tahapan mabit tradisional. Hal ini menjadi perhatian khusus karena jemaah ini akan menjalani tahapan ibadah yang berbeda dari jemaah haji RI lainnya.
Fakta Penting
Jemaah tersebut tiba di Arafah pada Kamis (5/6/2025) pagi dan sempat berada di luar tenda saat cuaca menjadi lebih panas. Dalam upaya memastikan kenyamanan dan keamanan jemaah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah Saudi. Akhirnya, semua jemaah dipindahkan ke tenda-tenda khusus kerajaan untuk melaksanakan wukuf.
Dampak
Kebijakan ini menunjukkan upaya kerjasama lintas negara dalam memastikan ibadah haji berjalan dengan lancar. Namun, perbedaan tahapan ibadah yang dilakukan oleh jemaah ini menimbulkan pertanyaan tentang adaptasi dan koordinasi antar lembaga terkait.
Penutup
Tanpa mabit, jemaah haji RI yang wukuf di tenda kerajaan menjadi contoh adaptasi yang harus diikuti dengan baik. Bagaimana dampak sosial dan politik dari perubahan ini? Hanya waktu yang akan memberikan jawaban.