
Hari Kartini selalu menjadi momentum untuk merefleksi usaha semua pihak mewujudkan kesetaraan. Dalam berbagai lini, usaha pemenuhan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan tidak berhenti pada kata-kata. Tidak dapat dipungkiri, peran perempuan selalu muncul di lini-lini strategis. Dari bidang politik, keberadaan perempuan sudah diakui dan dilandasi oleh hukum formal. Bukan hanya menduduki jabatan presiden, para perempuan di Indonesia juga berhak atas 30 persen keterwakilan di DPR.
Namun Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam menjaga keselamatan perempuan. Mereka masih saja menjadi objek kekerasan serta pelecehan seksual, bahkan di tempat-tempat yang seharusnya aman.
Seperti yang terjadi belakangan ini, perempuan menjadi sasaran pelecehan di lingkungan institusi kesehatan. Rentetan terbaru dimulai dari terbongkarnya kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang residen anestesi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad). Peristiwa ini terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.