
Tujuh bulan telah berlalu sejak Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi mengemban amanah memimpin pemerintahan Indonesia. Waktu yang relatif singkat ini sebenarnya menyimpan makna penting sebagai periode awal pengukuran arah kebijakan dan efektivitas kepemimpinan baru.
Di mata publik, sejumlah langkah strategis yang diambil telah menunjukkan keberanian dan ketegasan dalam mengambil keputusan, terutama di bidang ekonomi, sosial, dan pertahanan. Kebijakan-kebijakan yang muncul menandakan usaha pemerintah untuk merespon tantangan nasional dengan pendekatan yang lebih terukur dan pragmatis, sekaligus membangkitkan optimisme bahwa Indonesia sedang menuju pada momentum baru dalam pembangunan nasional.
Namun, penting untuk diingat, sebagaimana nasihat klasik dalam ilmu kebijakan publik, bahwa ” what is seen is not always what is understood .” Artinya, apa yang tampak di permukaan – baik berupa angka statistik, pernyataan resmi, atau headline media – belum tentu mencerminkan realitas yang sesungguhnya di lapangan.