
Pembuka: Momen Emosional bagi Gereja Katolik di Jakarta
Sebuah momen bersejarah terjadi di Jakarta, saat gereja-gereja di ibu kota menandakan duka atas wafatnya Paus Fransiskus dengan bunyi lonceng yang mereson di seluruh kota. Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menginstruksikan paroki-paroki untuk membunyikan lonceng pada pukul 15.00 sore ini, secara sinkron dengan pemakaman Paus di Vatikan. Ini adalah bagian dari sembilan hari berkabung yang dirayakan secara global.
Latar Belakang: 9 Hari Berkabung dalam Dukacita
KAJ mengumumkan bahwa Tahta Suci mengadakan Novemdiales, atau sembilan hari berkabung, sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus. “Kedukaan atas kepulangan Bapa Suci ke Surga mendorong kita untuk merenung dan bersatu dalam iman,” ujar Romo V Adi Prasojo, Sekretaris KAJ, dalam keterangan resmi Sabtu (26/4/2025).
Fakta Penting: Lonceng sebagai Simbol Dukacita
Pada pukul 15.00 sore ini, gereja-gereja di Jakarta akan membunyikan lonceng selama 3-5 menit, sebagai tanda hormat kepada Paus yang telah menjadi tokoh spiritual dunia. “Bunyi lonceng ini bukan hanya simbol, tetapi juga pengingat akan pengabdiannya dalam melayani umat,” tambah Romo Adi.
Penutup: Dukacita yang Menggema di Negeri
Dengan bunyi lonceng yang menggema di Jakarta, gereja-gereja di ibu kota mengirimkan pesan bahwa duka atas wafatnya Paus Fransiskus adalah duka yang universal. Momen ini tidak hanya memperkuat iman umat Katolik, tetapi juga meneguhkan nilai-nilai solidaritas dan penghormatan dalam masyarakat.