
Atletico Madrid mengalami kegagalan mengejutkan saat tersingkir di babak 16 besar Liga Champions setelah kalah adu penalti dari rival abadinya, Real Madrid. Pertandingan yang digelar di Stadion Metropolitano pada Kamis (13/3/2025) dini hari WIB ini menjadi sorotan karena momen ikonik dan gugatan emosional yang terjadi di lapangan.
Atletico Madrid memulai pertandingan dengan baik, bahkan mampu mencetak gol cepat lewat Conor Gallagher hanya dalam waktu kurang dari satu menit. Gol tersebut tidak hanya menunjukkan mentalitas tangguh tim tuan rumah, tetapi juga membawa harapan bahwa mereka mampu merebut kembali momentum setelah kekalahan di leg pertama.
Namun, meski tampil agresif dan didukung keras oleh para pendukungnya, Atletico tidak mampu memaksimalkan keunggulannya hingga babak tambahan usai. Mereka pun terpaksa menghadapi adu penalti yang menjadi ujian nyata bagi mentalitas para pemain.
Kegagalan Atletico dalam adu penalti ini tidak hanya merugikan mereka secara finansial, tetapi juga secara mental. Penalti Julian Alvarez yang dianulir menjadi momen krusial yang menambah derita Los Colchoneros. Pelatih Atletico, Diego Simeone, mengakui bahwa timnya gagal memanfaatkan peluang emas yang ada. “Kami memiliki semua yang diperlukan untuk menang, tetapi sayangnya, hari ini tidak menjadi milik kami,” ujarnya dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Hasil ini tentu menjadi pukulan keras bagi Atletico Madrid yang berharap bisa kembali bersaing di ajang tertinggi Eropa. Namun, kekalahan ini juga menunjukkan bahwa Liga Champions tetap menjadi kompetisi yang sangat ketat dan tidak ada yang pasti.
Bagi penggemar, kegagalan Atletico menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola, setiap detik dan setiap keputusan bisa mengubah jalannya sejarah. Meski demikian, semangat juang Atletico Madrid tetap menjadi inspirasi bagi para pendukung setia mereka.