
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengumumkan langkah strategis dalam penyusunan sistem haji tahun 2025. Dalam rapat kerja dengan Komisi VIII di Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025), Nasaruddin menyebut bahwa jumlah petugas haji tahun ini diperkirakan hanya sekitar 2 ribu orang. Angka ini lebih sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, namun tetap menjadi yang terbanyak di antara negara-negara haji lainnya.
“Saya ingin mengingatkan kita bahwa petugas haji kita tahun ini hanya sekitar 2 ribu-an. Saat ini kami sedang menyiapkan sistem efisiensi untuk memastikan kinerja yang lebih optimal,” ujar Nasaruddin.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan haji, terutama di tengah tantangan global seperti keterbatasan sumber daya dan permintaan yang semakin tinggi. Dengan sistem efisiensi, diharapkan petugas haji dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada jamaah, meski dengan jumlah yang lebih terbatas.
Perubahan ini tidak hanya menyangkut aspek kuantitas, namun juga kualitas. Nasaruddin menegaskan bahwa setiap petugas yang dipilih akan melalui seleksi yang lebih ketat untuk memastikan kemampuan dan dedikasi mereka.
Bagaimana dampaknya bagi jamaah haji? Meskipun jumlah petugas dikurangi, Nasaruddin menjanjikan bahwa standar pelayanan tidak akan menurun. Sistem yang sedang disusun akan fokus pada efektivitas dan efisiensi, sehingga jamaah tetap mendapatkan bimbingan yang maksimal selama ibadah haji.
Dengan langkah ini, pemerintah menunjukkan komitmen untuk terus memperbaiki sistem haji, sekaligus menghadapi tantangan-tantangan modern dalam penyelenggaraan ibadah haji.