Berita  

Menggugah Kembali Nilai Literasi Pesantren untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Menggugah Kembali Nilai Literasi Pesantren untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Menggugah Kembali Nilai Literasi Pesantren untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Gerakan Literasi Pesantren sebagai pusat pengenalan dan pengembangan ilmu pengetahuan Islam yang menyeluruh sudah seharusnya memiliki budaya literasi. Hal ini karena setiap individu di pesantren mempunyai peran dalam pengembangan ilmu pengetahuan Islam. Karena masyarakat di luar pesantren menganggap, bahwa pesantren dan seluruh stakeholdernya adalah orang-orang yang memahami Islam dengan baik. Maka dari itu budaya literasi di pesantren harus dikembangkan melalui beberapa cara, di antaranya adalah, menyediakan fasilitas yang memadai untuk pengembangan literasi, seperti perpustakaan yang lengkap di setiap bagian kantor dan di ruang-ruang publik; memberikan teladan dari pimpinan tertinggi kepada semua jenjang kepegawaian dan santri dalam budaya literasi; mengadakan program sehari bersama buku, kegiatan ini dilaksanakan rutin perpekan. Memulai dengan menganalisa setiap perencanaan program melalui proses literasi sebagai bahan pijakan ilmiah sebelum menentukan program; setiap guru dan santri memiliki buku evaluasi tentang perkembangan kegiatan literasi; membuat aturan resmi, melalui kepegawaian dan organisasi santri tentang implementasi budaya literasi; menyediakan media untuk memfasilitasi hasil dari proses literasi, seperti Mading (majalah dinding); menghidupkan kembali kajian kitab; dan mengupgrade wawasan pegawai tentang literasi melalui seminar, pelatihan dan workshop; dan lomba literasi. Itulah sebagian upaya untuk mengembalikan budaya literasi di pesantren. Masih banyak upaya lain yang mesti terus digali sesuai kondisi dan perkembangan ilmu pengetahuan sehingga benar-benar pesantren menjadi tempat lahirnya para literat hebat. Semoga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *